Bloomberg Technoz, Nusa Dua - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan laba bersih sebesar Rp401,9 miliar sepanjang semester I-2024, berbalik arah dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencetak rugi sebesar Rp1,88 triliun.
WIKA sejatinya membukukan penurunan total pendapatan neto sebesar 18,58% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp7,52 triliun. Walhasil, laba bruto tersisa sebesar Rp645,5 miliar.
Pendapatan tersebut dikontribusikan oleh segmen infrastruktur dan gedung sebesar Rp3,46 triliun, industri sebesar Rp2,29 triliun, energi dan industrial Rp1,2 triliun, serta jasa hotel sebesar Rp421,01 miliar.
Menariknya, emiten BUMN konstruksi pelat merah tersebut tercatat membukukan penghasilan yang berasal dari usaha lain-lain sebesar Rp4,38 triliun, melonjak hampir 14 kali lipat dibandingkan dengan periode semester I-2023 yang hanya sebesar Rp296,7 miliar.

Dari hasil itu, WIKA pun membukukan laba usaha sebesar Rp3,39 triliun, berbalik dari sebelumnya yang masih membukukan rugi sebesar Rp595,9 miliar.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan WIKA menyusut 18,71% menjadi Rp6,88 triliun dari sebelumnya, Rp8,47 triliun. Namun, beban keuangan masih membengkak menjadi Rp1,85 triliun dari sebelumnya, Rp1,23 triliun.
Setelah diakumulasi dari pos beban dan penghasilan lainnya, WIKA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp401,9 miliar.
"Perkuatan kinerja operasi WIKA dapat tercapai atas upaya perseroan dalam menjalankan lean construction dan digitalisasi serta terus mengupayakan efisiensi operasi di seluruh proyek berjalan," ujar Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dalam keterangan resminya.
Sementara itu, total aset hingga akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp67,06 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp65,98 triliun. Jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp51,20 triliun dan Rp15,86 triliun.
(ibn/wdh)