Data itu menunjukkan ekonomi Negeri Paman Sam masih cukup tangguh karena konsumsi yang tetap kuat di tengah pengetatan dan pelemahan pasar tenaga kerja.
Dolar AS kembali perkasa sebab pasar juga mencermati pernyataan baru dari Gubernur The Fed Raphael Bostic yang menyebut inflasi memang telah turun secara substansial dari puncaknya pada 2022 lalu. Namun, pembacaan terakhir terlihat 'masih jauh' dari target Bank Sentral di angka 2%.
“Saya sudah sangat fokus selama ini, pada jangka pendek, mengembalikan inflasi ke target,” kata Bostic seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Inflasi PCE yang menjadi dasar target The Fed di 2%, pada Juni mencatat angka 2,5%. Konsensus pasar sejauh ini memprediksi inflasi PCE tahunan pada Juli ada di angka 2,5%, tidak beranjak dari bulan lalu. Secara bulanan, angkanya diprediksi lebih tinggi di 0,2% ketimbang Juni sebesar 0,1%.
(fad/wdh)