Logo Bloomberg Technoz

Cadangan Freeport 40 Tahun, RI Cuan Saat Dunia Defisit Tembaga

Dovana Hasiana
30 August 2024 12:00

Seorang pekerja berjalan melewati tanda PT Freeport Indonesia di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg. (Dadang Tri/Bloomberg)
Seorang pekerja berjalan melewati tanda PT Freeport Indonesia di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg. (Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Sanur – Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan Indonesia akan menjadi negara yang diuntungkan bila kondisi defisit (shortfall) tembaga di dunia terjadi dalam beberapa tahun ke depan, sesuai proyeksi berbagai lembaga internasional.

Penyebabnya, Rizal menyebut cadangan bijih tembaga di PT Freeport Indonesia (PTFI) diproyeksikan bisa bertahan hingga 2061—2064 atau sekitar 37—40 tahun mendatang dengan proyeksi volume sekitar 4 miliar ton.

Belum lagi, bila Freeport melanjutkan eksplorasi lanjutan yang pastinya akan meningkatkan jumlah cadangan dan akan menambah umur tambangnya.

“Tentu saja kalau terjadi shortfall tembaga global akan menguntungkan Indonesia karena harga akan bergerak naik. Pemerintah bisa memperoleh devisa negara dan pendapatan negara baik dari pajak dan nonpajak,” ujar Rizal kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (30/8/2024).

Pekerja menumpuk tembaga batangan./Bloomberg-Dhiraj Singh

Berdasarkan catatan PTFI, penerimaan negara dari perusahaan pengelola tambang Grasberg, Papua itu bakal menembus Rp1.200 triliun pada 2041 atau saat habisnya masa izin usaha pertambangan khusus (IUPK) saat ini.