Kerja sama tersebut sedianya juga telah dilakukan penandatangan nota kesepahaman untuk pembentukan entitas patungan atau joint venture (JV) bersama Medco pada Juni 2022, sebagai bentuk kolaborasi untuk melakukan studi bersama atas green energy power.
"Ada Medco sebagai penyedia energinya, nanti ada Singtel, ada pihak yang lain gitu kan. Kita enggak bisa jalan sendiri, karena kalau misalnya kita jalan sendiri ya tadi, ada beberapa effort khususnya di energi, bermain kapasitas."
Tekan Emisi
Kerja sama itu, lanjut Gunawan, juga sebagai upaya Telkom mewujudkan komitmen menuju nol emisi karbon di Indonesia. Pasalnya, bisnis telekomunikasi turut menghasilkan emisi yang cukup besar.
"Pada 2020 kita menghasilkan emisi sekitar 2 juta ton CO2 ekuivalen. Nah di posisi full year 2023, kita bisa turunkan itu menjadi 1,7 juta ton. Jadi artinya itu progres yang cukup signifikan," tuturnya.
Sejalan dengan upaya itu, Gunawan juga mengatakan jika Telkom pun menargetkan pengurangan emisi hingga 2030 mendatang dapat mencapai 20%. "Kita yakin bahwa akan banyak insentif-insentif dari pemerintah untuk energi baru terbarukan."
(ibn/wdh)