Pelemahan mata uang Asia itu terpengaruh oleh kembalinya keperkasaan dolar AS yang terungkit sentimen kenaikan inflasi Amerika. Paralel, mata uang di kawasan Asia tengah menunggu daya ungkit dari data terbaru perekonomian China.
Analis memprediksi perekonomian China akan menguat pada kuartal I-2023 pasca pembukaan lagi restriksi pandemi Covid-19 akhir tahun lalu. Data terbaru perekonomian China baru akan dirilis pekan ini dan pelaku pasar masih berharap roda ekonomi negara kedua terbesar di dunia itu bisa benar-benar telah pulih dan kini mempertanyakan akan sejauh mana pemulihan itu akan berlanjut.
“Data kunci untuk Asia pekan ini adalah pengumuman pertumbuhan ekonomi China kuartal I-2023, besok,” kata Alvin Tan, Head of DX Strategy di Royal Bank of Canada, seperti dikutip Bloomberg News.
Pairing USD/IDR menguat 78 bps mengantarkan pelemahan nilai tukar rupiah ke posisi Rp 14.778 per dolar AS, pada pukul 13:11, Senin (17/4/2023). Sedangkan indeks dolar AS terpantau menguat tipis 0,03% ke posisi 101,58.
- dengan bantuan laporan Ronojoy Mazumdar, Chester Yung dan David Finnerty dari Bloomberg News
(rui)