Logo Bloomberg Technoz

Bos Telegram Pavel Durov Bebas dengan Jaminan Rp85,8 Miliar

Redaksi
29 August 2024 14:50

CEO dan co–founder Telegram, Pavel Durov. (Bloomberg)
CEO dan co–founder Telegram, Pavel Durov. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov, yang ditangkap di luar kota Paris pada Sabtu, telah dibebaskan dari tahanan polisi setelah membayar uang jaminan sebesar €5 juta (sekira Rp85,8 miliar).

Dia diharuskan untuk tinggal di Prancis "di bawah pengawasan pengadilan" dan lapor ke kantor polisi dua kali seminggu selama penyelidikan berlangsung. Hal ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun, seperti yang dilaporkan The Wall Street Journal, dilansir dari Engadget, Kamis (29/8/2024).

Itu berarti Durov, yang dikenal sering berpindah-pindah dan bekerja dari negara lain, akan terjebak di Prancis di masa mendatang kecuali jika dakwaan terhadapnya dibatalkan.

Senelumnya ia telah resmi didakwa oleh jaksa penuntut Prancis dan dilarang meninggalkan negara itu di tengah penyelidikan mereka terhadap miliarder Rusia tersebut. Durov secara resmi didakwa pada Rabu (28/8/2024) dengan tuduhan "terlibat dalam mendistribusikan pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan peretasan perangkat lunak" di aplikasi perpesanan yang ia dirikan, serta "menolak untuk bekerja sama dalam investigasi terhadap aktivitas ilegal di Telegram," demikian dilaporkan WSJ. 

Dalam pernyataan sebelumnya, Telegram menyebut dakwaan terhadap pendirinya sebagai "tidak masuk akal" dan mengatakan bahwa dia seharusnya tidak bertanggung jawab atas tindakan pengguna aplikasinya.