Terdapat 900 juta pengguna bulanan Telegram memakai Toncoin untuk berbagai hal, bermain game berbasis blockchian hingga pembayaran.
Token melonjak empat kali lipat dari Februari hingga awal Juli dan aset yang terkunci di blockchain-nya, TON, sempat melampaui nilai US$1 miliar. Tuduhan dialamatkan kepada Durov karena tidak aktif dalam memerangi kejahatan di Telegram menunjukkan risikonya.
Durov pada hari Rabu didakwa atas keterlibatannya dalam penyebaran gambar-gambar seksual anak-anak dan kejahatan lainnya termasuk perdagangan narkoba di aplikasi tersebut. Telegram mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa mereka mematuhi hukum Eropa.
Toncoin hari ini mampu rebound tipis usai sempat anjlok 20% setelah Durov ditangkap 24 Agustus 2024. Nilai TON yang terkunci atau total value locked kini berada pada kisaran US$573 juta, dilansir dari DefiLlama.
TVL adalah indikator untuk mengetahui seberapa banyak blockchain digunakan dengan tujuan yang telah ditetapkan, baik itu untuk game atau aplikasi keuangan terdesentralisasi.
“Mayoritas investor berpikir bahwa jelas aplikasi itu sendiri akan mendorong dan mempromosikan, atau setidaknya menyemai, adopsi jaringan Toncoin,” kata Lasse Clausen, mitra pendiri di perusahaan VC crypto 1kx.
“Saat ini kita memiliki kasus di mana peristiwa ‘black swan’ terjadi pada perusahaan itu sendiri dan pendirinya - yang mungkin menimbulkan beberapa pertanyaan tentang masa depan.”
Para investor VC yang menggelontorkan uang ke Toncoin - sering kali dengan perjanjian untuk tidak menjualnya setidaknya selama satu tahun - sekarang mencoba menilai apakah langkah Prancis terhadap Durov bisa berdampak luas termasuk eksodur lari dari Telegram.
Aplikasi Telegram menjadi populer di kalangan kripto sebagian besar karena pendekatan pengawasan yang sangat longgar yang membuatnya terjerat masalah hukum.
Pantera telah menggambarkan Toncoin sebagai investasi terbesarnya, tanpa memberikan rincian total. Juru bicara perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California, yang mengawasi hampir US$5 miliar, tidak menanggapi email dan panggilan untuk meminta komentar.
TON Foundation, yang mengatur blockchain, mengatakan dalam sebuah email bahwa mereka tidak pernah mengumpulkan uang. Animoca Brands tidak mengomentari investasinya dan Mirana Ventures tidak segera menanggapi pertanyaan.
Beberapa pendukung Toncoin melihat sebuah peluang. DWF Labs, salah satu market maker kripto yang berinvestasi dalam token, menghabiskan “jutaan” dolar AS membeli Toncoin di pasar terbuka selama akhir pekan setelah harganya jatuh, kata co-foundernya Eugene Ng.
(bbn)