"Quality tourism ini tujuannya adalah digunakan sebagai cermin untuk melihat diri kita, sehingga cermin ini bisa memberikan masukan apa yang harus kita lakukan terkait di destinasi pariwisata. Untuk memperbaiki ini paling tidak ada beberapa hal yang harus dilakukan," ucapnya.
Odo menyebut ada tiga langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengembangkan sektor pariwisata agar dapat berkelanjutan dan memegang prinsip Quality Tourism.
Di antara harus ada kebijakan yang searah dari pemerintah daerah, alokasi anggaran yang cukup, minimal 1% dari APBD.
"Dimana masing-masing Pemda merumuskan kebijakan yang selaras dengan Quality Tourism. Kedua adalah bagaimana Pemda mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pariwisata, minimal 1% dari apbd," katanya.
Yang ketiga soal pembangunan dan perbaikan infrastruktur di destinasi wisata dan daerah. Disebutkan pemerintah mengejar hal ini selama lima tahun terakhir.
Diketahui, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pemerintah menambahkan dana sebesar Rp 1,2 triliun untuk melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).Di antaranya Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
(dec/spt)
