Ancaman demo Ojol bakal berdampak terhadap orderan online sejumlah konsumen di Jakarta. Driver online mengancam tidak akan mengantarkan orderan online yang masuk di sejumlah aplikasi.
Koalisi Ojek Nasional (KON) dalam pernyataannya mengatakan sejumlah tuntutan akan disampaikan dalam aksi besok. Salah satunya, berkaitan dengan tarif yang dituding tidak adil antara aplikasi dengan mitra driver ataupun kurir online.
Dalam surat pemberitahuan yang tersebar sekaligus izin penyampaian pendapat dimuka umum tertanggal 15 Agustus, KON menyatakan akan mengerahkan 500 massa di Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda.
Sasaran demo adalah Kemenkominfo, di mana Patung Kuda dan Kantor Kominfo hanya berjarak sekitar 1,1 km.
Platform teknologi pemesanan kendaraan (ride-hailing) Gojek, dari PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberikan respons atas rencana mitra Ojol yang melakukan demo menuntut enam hal, termasuk revisi Permenkominfo No.1/2012, dan menolak promosi aplikasi karena dianggap merugikan driver online.
Gojek memastikan pengguna tetap bisa memakai jasa mereka seperti biasa. Rosel Lavina, Head of Corporate Affairs Gojek dalam keterangannya mengimbau mitra tetap beroperasi normal dan tidak terprovokasi.
Investor asing juga terlihat merespons aksi tersebut dengan melego saham GOTO pada perdagangan kemarin, 28 Agustus. Tercatat pada perdagangan saham, GOTO dilangsungkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp16,63 miliar. Lebih jauh, dalam sepekan perdagangan, saham GOTO gencar diobral mencapai Rp49,78 miliar.
(fad/wep)