Logo Bloomberg Technoz

“Kenaikan bunga acuan sejak Agustus lalu diarahkan juga untuk mendukung stabilitas rupiah. Sejauh ini, nilai tukar rupiah telah membuktikan ketangguhan menghadapi turbulensi pasar sepanjang 2023,” kata Ekonom Bloomberg Economics Tamara Mast Henderson seperti dikutip dari Bloomberg News, Senin (17/4/2023).

Bila dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS), kebijakan bunga acuan Indonesia saat ini sudah berada di zona positif. Tingkat bunga acuan sudah berada di level 5,75%, di atas tingkat inflasi IHK 4,97% dan inflasi inti 2,94%.

Itu berkebalikan dengan apa yang masih berlangsung di perekonomian Amerika yang masih berada di teritori negatif.

Fed Fund Rate (FFR) sampai Maret lalu adalah 4,75%. Sedangkan inflasi IHK negeri paman sam itu pada Maret lalu masih bertengger di 5% dengan inflasi inti di luar makanan dan energi malah masih bertahan di level 5,6%.

“Divergensi itu bersamaan dengan surplus transaksi berjalan, memberi penguatan pada nilai tukar rupiah,” imbuh Henderson.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menambahkan, meski ada peluang penurunan bunga acuan menyusul penguatan nilai tukar rupiah yang stabil, menurut prediksinya, BI akan memilih kebijakan yang aman demi stabilitas.

(rui)

No more pages