Dengan memperhatikan perkembangan global terkini, Sri Mulyani menyepakati suku bunga SBN 10 tahun diturunkan menjadi 7%. Sementara nilai tukar, ia juga menegaskan menyetujui pernyataan Gubernur BI Perry Warjiyo yang memprediksi rata-rata rupiah di 2025 berada di Rp15.300/US$-Rp15.700/US$.
“Saya hanya perlu sampaikan kenapa kita gunakan Rp 16.100/US$, supaya kita beri pemahaman terhadap asesmen risiko dan strategi fiskalnya yang sengaja dipakai untuk bantalan fiskal,” ujar dia.
Selain asumsi nilai tukar dan suku bunga SBN 10 tahun, beberapa asumsi makro untuk RAPBN 2025 juga ditetapkan dalam rapat kerja tersebut yakni pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% (year-on-year/yoy), dan inflasi 2,5% (yoy).
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan asumsi makro RAPBN 2025. Untuk pertumbuhan ekonomi, Jokowi menyebut pemerintah mengasumsikan di 5,2% pada 2025.
Kemudian asumsi inflasi dalam RAPBN 2025 diusulkan 2,5%. Kemudian rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ada di Rp 16.100/US$. Lalu rerata suku bunga SBN 10 tahun adalah 7,1%.
Asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada di US$ 82/barel. Sedangkan lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel/hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak/hari.
(azr/lav)