Ford Motor Co, Porsche AG, dan Mercedes-Benz Group AG telah mengurangi ambisi mereka untuk memproduksi kendaraan listrik dalam beberapa bulan terakhir, sementara Tesla Inc masih jauh dari target penjualan 1,8 juta mobil tahun lalu.
Sebagai tanda lain dari melambatnya permintaan kendaraan listrik, peneliti otomotif JD Power mengatakan pada Rabu bahwa model bertenaga baterai hanya akan mencapai 9% dari penjualan otomotif di AS tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 12,4%.
Hasil BYD "mengesankan, karena sebagian besar pesaing kendaraan listriknya di China dan di seluruh dunia telah mengalami kerugian yang signifikan selama beberapa waktu dan menghadapi potensi masalah likuiditas," tulis analis Barclays Jiong Shao dan Lian Xiu Duan dalam sebuah catatan.
Keuntungan tersebut juga akan membekali BYD dengan kekuatan untuk mempercepat konsolidasi industri kendaraan listrik, imbuh mereka.
Konsultan AlixPartners mengatakan pada Juli bahwa kurang dari 20 merek mobil listrik China akan menguntungkan pada akhir dekade ini, karena para pemimpin pasar seperti BYD dan Tesla makin memperkuat posisi mereka.
“Dari data penjualan, Anda dapat dengan mudah mengetahui bahwa produsen mobil papan atas kini menguasai pangsa pasar yang lebih besar, sementara produsen dengan peringkat rendah mungkin akan tersingkir dalam waktu dua tahun,” kata Yale Zhang, direktur pelaksana di konsultan AutoForesight yang berpusat di Shanghai.
“Konsolidasi didorong oleh pasar, dan perang harga adalah salah satu metode yang paling efektif dan kejam.”
BYD telah memantapkan dominasinya dalam beberapa tahun terakhir dengan memelopori teknologi baterai dan hibrida yang digunakan dalam berbagai lini produk.
Produk yang ditawarkan termasuk hatchback Seagull yang terjangkau, yang kini menjadi salah satu kendaraan listrik terlaris di China, yang harganya mulai dari 69.800 yuan (US$9.800), hingga seri mobil super mewah Yangwang, yang dijual dengan harga lebih dari 1 juta yuan.
Pertumbuhan produsen mobil ini juga didukung oleh popularitas hibrida plug-in, yang penjualannya meningkat lebih cepat daripada kendaraan listrik bertenaga baterai.
Meskipun Tesla mungkin merupakan produsen kendaraan listrik besar pertama di pasar China yang memangkas harga hampir dua tahun lalu, BYD telah mengintensifkan perang harga. Perusahaan itu memangkas harga seri sedan Qin Plus sekitar 20.000 yuan pada Februari, yang memaksa produsen kendaraan listrik dan produsen mobil lama lainnya untuk mengikutinya.
“BYD tidak kebal terhadap tekanan harga, tetapi skala dan integrasi vertikalnya memberikan dukungan penting bagi profitabilitas, dan memungkinkannya untuk memangkas harga lebih banyak jika perlu untuk menyingkirkan pesaing yang lebih kecil dan mempercepat konsolidasi industri,” kata Joanna Chen, analis otomotif China di Bloomberg Intelligence.
Merek mobil terlaris di China itu juga memiliki ambisi untuk pasar global. Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News pada hari Senin, Wakil Presiden Eksekutif Stella Li mengatakan bahwa ia mengharapkan penjualan internasional akan tumbuh hingga hampir setengah dari total BYD padamasa mendatang.
Pengiriman kendaraan penumpang ke luar negeri mencapai sekitar 12% dari total hingga bulan Juli. Perusahaan itu menyewa armada kapalnya sendiri untuk membantu mencapai tujuan itu, dengan BYD 01 memulai pelayaran ekspor tahun ini.
(bbn)