Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga Bitcoin masih tetap kokoh jika menghitung kinerjanya sepanjang tahun 2024. Dalam catatan Bitcoin telah mengalami kenaikan harga 42% year-to-date (ytd). Meski begitu pada kuartal kedua terhadap tren penurunan berkepanjangan usai menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah, US$73.798, pada bulan Maret. 

Terdapat keraguan apakah reli yang sebelum terjadi masih akan berlanjut. Namun di sisi lain ada kelompok  yang percaya bahwa pasar kripto siap untuk bangkit karena sejumlah investor mengantisipasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS).

Hingga pukul 9.50 waktu Indonesia Bitcoin melemah tipis 0,3% dibandingkan perdagangan Rabu kemarin. Posisi Bitcoin di US$59.164,8. Pergerakan mingguan aset kripto paling berharga ini tercatat masih negatif 2,8%.

Altcoin bergerak bervariasi. Ethereum justru rebound 2,9% ke US$2.5259, dengan Solana bergerak pada ksiaran US$143,7 (-1,9%), Avalance US$23,5 (-0,9%), Dogecoin US$0.1 (+1,7%), serta Toncoin melonjak 7,1% menuju level US$5,61.

Apa keputusan investasi terbaik saat ini untuk kelas aset kripto Bitcoin?

Pelaku pasar sebaiknya mengambil pendekatan yang terukur jika ingin masuk ke pasar kripto kali ini. Beberapa faktor yang menjadi alasan adalah; pemilu AS yang masih berlangsung hingga November; ketidakpastian kebijakan fiskal; hingga isu kekhawatiran pemerintah AS yang mungkin menjual token hasil sitaan.

QCP Capital menjelaskan bahwa setiap penurunan dalam ekuitas dan kripto kemungkinan akan “berumur pendek” karena The Fed siap untuk memulai siklus penurunan suku bunga. 

Secara luas terdapat proyeksi optimis atas kripto namun harus tetap berhati-hati, saran analis. Pasalnya bank-bank sentral dunia kemungkinan pivot ke arah pelonggaran, dilansir dari Decrypt.

Untuk diketahui bahwa sentimen penurunan suku bunga AS mendorong penyuntikkan likuiditas baru ke dalam pasar keuangan, serta meningkatkan aset berisiko macam ekuitas dan kripto. Kendati masih terdapat ketidakpastian pasar saat ini.

Akhir pekan lalu Gubernur Fed Jerome Powell memberi sinyal lebih kuat bahwa bank sentral dapat mulai memangkas suku bunga paling cepat bulan September. Sementara ekspektasi pasar Fed akan tiga kali menurun Fed Fund Rate (FRR) di 2024.

(wep)

No more pages