Pada kuartal I-2024, produk domestik bruto (PDB) Negeri Elang Bondol tumbuh 1,4% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau secara quarter to quarter (qtq). Pada pembacaan pertama, ekonomi AS tumbuh 2,8% qtq pada kuartal II-2024.
Konsensus pasar memperkirakan, ekonomi AS pada kuartal II-2024 tumbuh 2,8% qtq dalam pembacaan kedua malam nanti. Tidak berubah dibandingkan pembacaan pertama.
Kemudian, besok malam waktu Indonesia, US Bureau of Economic Analysis juga akan merilis data Personal Consumption Expenditure (PCE). Ini adalah indikator inflasi yang menjadi preferensi bank sentral Federal Reserve.
Pada Juli, pasar memperkirakan laju inflasi PCE umum bisa mencapai 0,2% secara bulanan atau month to month (mtm). Lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,1% mtm dan jika terwujud maka akan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir.
Adapun, inflasi PCE inti (core) pada Juli diperkirakan sebesar 0,2% mtm. Tidak berubah atau sama persis dengan bulan sebelumnya.
Data pertumbuhan ekonomi dan inflasi akan menjadi penentu bagi The Fed dalam merumuskan kebijakan moneter. Jika terkonfirmasi bahwa laju ekonomi dan inflasi melambat, maka penurunan suku bunga sudah tidak mungkin terelakkan lagi.
Mengutip CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% dalam rapat bulan depan adalah 62%. Sementara penurunan 50 bps ke 4,75-5% punya kemungkinan 38%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perpektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,21. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, investor patut waspada dengan indikator Stochastic RSI yang sebesar 40,07. Menghuni area jual (short) yang menjadi indikasi tekanan belum berakhir.
Wapadai target support terdekat di US$ 2.506-2.507/troy ons. Jika sudah melewati pivot point di US$ 2.506/troy ons, maka target US$ 2.505-2.501/troy ons rasanya akan terkonfirmasi.
Sementara itu, target resisten terdkeat ada di US$ 2.508/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi hingga ke US$ 2.512/troy ons.
(aji/wdh)