Yang terdekat, data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2024 nanti malam akan menjadi sentimen penggerak di mana bila datanya lebih lemah dari ekspektasi pasar, harga emas bisa terdongkrak naik. Para pelaku pasar menanti sinyal pelemahan ekonomi AS pasca pernyataan Powell pekan lalu. Banyak yang mulai berspekulasi The Fed mungkin harus memangkas bunga acuan lebih banyak. Bila itu terjadi, harga emas akan diuntungkan.
Ramalan terbaru harga emas dunia menyimpulkan, pemangkasan bunga acuan The Fed dalam jumlah lebih banyak, berpotensi membawa harga emas di pasar global melampaui level US$3.000 per troy ounce.
Perhitungan Bloomberg berdasarkan analisis atas durasi empiris pelonggaran moneter The Fed sejak tahun 2000 silam, memperlihatkan, secara umum harga emas dunia cenderung melesat naik sebesar 6,3% untuk setiap pemangkasan Fed fund rate (FFR) sebanyak 25 bps.
Alhasil, dengan kini ada peluang bagi The Fed menurunkan bunga hingga 225 bps sampai akhir tahun 2025 nanti, ada potensi harga emas dunia akan menyentuh level US$3.229 per troy ounce.
Skenario itu mensyaratkan inflasi AS terjaga rendah dan pasar tenaga kerja di negeri itu melemah sehingga memberi ruang bagi The Fed menurunkan bunga acuan cukup banyak, kata Cross-Asset Strategist Bloomberg Ven Ram.
Sebaliknya, bila laju penurunan bunga The Fed pada perjalanannya lebih moderat, harga emas dunia mungkin hanya akan bergerak di bawah titik puncak prediksi itu.
(rui)