Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi AS Masih Tangguh, Ini Peluang Harga Emas Pecah Rekor Baru

Ruisa Khoiriyah
29 August 2024 08:40

Ilustrasi Emas Batangan (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Emas Batangan (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia pagi ini bergerak kalem di pasar Asia. Emas yang tadi malam ditutup melemah, belum banyak bergerak di tengah penantian para pelaku pasar akan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan konsumsi pribadi nanti malam.

Harga emas spot di Asia pagi ini bergerak di kisaran US$2.514 per troy ounce pada pukul 07:25 WIB. Tadi malam harga emas ditutup turun 0,8% ke level US$2.504,61 per troy ounce ketika indeks dolar AS ditutup naik 0,54%, berdasarkan data Bloomberg.

Pergerakan dua aset tersebut, emas dan dolar AS, biasanya memang berlawanan sejurus dengan posisinya yang sama-sama ditempatkan sebagai safe haven dan lindung nilai portfolio para investor.

Gerak harga emas dunia sepertinya juga menanti 'gong' data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang akan dilansir pada Jumat nanti. Data itu akan memperkuat atau sebaliknya melemahkan ekspektasi pasar terhadap prospek bunga acuan Federal Reserve, pasca pernyataan banyak pejabat The Fed yang dovish terutama dari Gubernur The Fed Jerome Powell pekan lalu.

Arah bunga acuan The Fed menjadi bahan bakar utama penguatan harga emas setahun terakhir. Ketika bunga acuan The Fed turun atau lebih rendah, emas akan banyak diburu menyusul yield Treasury yang makin kecil.