Keith Naughton - Bloomberg News
Bloomberg, Lembaga riset otomotif JD Power memproyeksikan penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai atau battery electric vehicle (BEV) hanya akan mencapai 9% dari total penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 12,4%.
Penurunan proyeksi tersebut terjadi seiring dengan fenomena pembeli mobil arus utama di AS yang terus menjauhi kendaraan listrik.
Proyeksi yang direvisi muncul sepekan setelah Ford Motor Co memangkas strategi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV)-nya, membatalkan kendaraan sport-utility listrik dan menunda truk pikap plug-in baru hampir dua tahun.
Produsen mobil lain, seperti Volkswagen AG, juga telah menunda produksi EV sebagai respons terhadap permintaan yang melambat.
"Salah satu pendorong utama dari tingkat pertumbuhan EV yang lebih lambat dari yang diharapkan pada paruh pertama tahun ini adalah meningkatnya persaingan di pasar untuk alternatif kendaraan bertenaga bensin" seperti hibrida gas-listrik, kata JD Power dalam sebuah pernyataan.
"Hambatan lain pada penjualan EV adalah kekhawatiran konsumen yang berkelanjutan dengan infrastruktur pengisian daya publik."
Faktor-faktor ini telah menyebabkan penjualan EV tumbuh "dengan cara yang kurang dapat diprediksi dan lebih tidak stabil," kata JD Power.
Data JD Power menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik mencapai 7,6% dari penjualan kendaraan di AS tahun lalu. Para peneliti mengatakan bahwa mereka memperkirakan kendaraan listrik akan mencapai 36% dari penjualan di AS pada 2030, jauh di bawah target 50% yang ditetapkan oleh Presiden Joe Biden.
Bloomberg New Energy Finance memproyeksikan bahwa kendaraan listrik akan mencapai 10% dari penjualan kendaraan di AS tahun ini.
(bbn)