Logo Bloomberg Technoz

"Oleh karena itu, Indosat dengan Telin dalam menyediakan connectivity kabel laut, itu menjadi penting. Kita enggak mungkin berdiri sendiri, kita berkolaborasi dengan beberapa pihak," ujar Budi.

Adapun megaproyek ICE Telin sendiri merupakan bagian dari rencana entitas usaha Telkom tersebut menjadi hub kabel laut global. Secara total, proyek tersebut terdiri dari tujuh sistem kabel laut yang akan menghubungkan ke berbagai negara, dengan kebutuhan total nilai investasi mencapai US$2,66 miliar atau sekitar Rp42 triliun.

Berikut perincian tujuh SKKL yang tengah digarap oleh Telin:

- Sistem 1 (ICE-1) Indonesia-Singapura-Malaysia
- Sistem 2 (ICE-2) Singapura-Indonesia (MoU dengan Indosat 28 Agustus 2024)
- Sistem 3 (ICE-3) Singapura-Jepang-Korsel-Filipina-Vietnam
- Sistem 4 (ICE-4) Indonesia-Singapura-India-Oman-Uni Emirat Arab-Mesir
- Sistem 5 (ICE-5) Trans Pasifik Asia-Amerika
- Sistem 6 (ICE-6) China-Hong Kong-Indonesia-Papua Nugini-Chile
- Sistem 7 (ICE-7) Indonesia-Australia (MoU dengan BW Digital 14 Mei 2024)

Masing-masing proyek tersebut ditargetkan akan rampung mulai dari kuartal pertama 2025 hingga 2028 mendatang.

"Ini adalah suatu rangkaian dari transformasi grup. Seperti kita ketahui, kita punya target data center 500 MW, ini tidak berdiri sendiri. Harus juga didukung infrastruktur dan ekosistemnya. Salah satunya yang kita kembangkan dan targetkan lebih cepat terealisasi adalah ekosistem kabel lautnya," ujar Direktur Wholesales & Internasional Telkom, Bogi Witjaksono.

(ibn/ros)

No more pages