Logo Bloomberg Technoz

Pengumuman ini muncul ketika hasil pemilihan umum 5 November di AS masih belum pasti dan kedua kandidat berbeda secara signifikan dalam hal solusi untuk konflik di Ukraina, yang saat ini telah memasuki tahun ketiga.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan sedikit indikasi bahwa ia siap untuk berunding, kecuali dengan syarat-syaratnya sendiri.

"Akan lebih baik untuk mempresentasikan rencana ini kepada Presiden AS terlebih dahulu, bergantung padanya apakah rencana ini akan berhasil," ujar Zelenskiy dalam konferensi pers yang berlangsung selama 4,5 jam dengan para pejabat tingginya di Kyiv pada Selasa. "Dan kami ingin melaksanakan rencana ini."

Upaya untuk memaksa Rusia menarik pasukannya kemungkinan besar akan menghadapi rintangan. Inisiatif apa pun dari Kyiv harus sangat bergantung pada dukungan berkelanjutan dari sekutu-sekutu Barat pada saat kelelahan perang terus meningkat.

Sementara Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris telah berjanji untuk mendukung Kyiv selama yang dibutuhkan, Trump telah berulang kali menyuarakan keraguan atas komitmen AS terhadap NATO. Dia juga mengatakan bahwa dia akan mengakhiri perang sebelum pelantikannya.

Kremlin terus menuntut agar Kyiv menarik pasukannya dari empat wilayah Ukraina yang diduduki sebagian oleh Rusia dan membatalkan tawarannya untuk bergabung dengan NATO sebelum menyetujui gencatan senjata.

Zelenskiy pada Selasa menolak prospek pembicaraan dengan Putin, menyebutnya "kosong dan tidak berarti." Namun, upayanya untuk memenangkan negara-negara kunci dari Global South, yang banyak di antaranya bersimpati pada Rusia, untuk cetak biru perdamaian Ukraina saat ini sebagian besar goyah dalam pertemuan di Swiss pada Juni.

Meskipun pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari lebih dari 90 negara, Rusia tidak diundang. Beberapa negara mengirimkan delegasi tingkat rendah dan beberapa negara menolak untuk menandatangani pernyataan akhir.

Berbicara pada konferensi yang sama dengan Zelenskiy pada Selasa, kepala staf presiden Andriy Yermak mengulangi rencana untuk mengadakan pertemuan kedua di salah satu negara di Selatan.

Rusia tidak mungkin mengabaikan pertemuan tersebut jika anggota-anggota lain dari kelompok negara BRICS yang juga mencakup Brasil, India, China, dan Afrika Selatan ikut serta.

Penyerangan Ukraina ke wilayah Kursk, Rusia, juga akan menjadi topik utama dalam diskusi dengan Biden, ujar Zelenskiy, seraya menyebut bahwa operasi ini telah berhasil. Operasi itu menghasilkan "banyak solusi yang diperlukan," katanya. Sekutu-sekutu Kyiv sebagian besar menahan diri untuk tidak memberikan penilaian atas serangan tersebut.

(bbn)

No more pages