Logo Bloomberg Technoz

Untuk diketahui, kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada 2025 telah diatur pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Pasal 7 beleid tersebut menyebutkan bahwa tarif PPN yaitu sebesar 11% yang mulai berlaku pada 1 April 2022 dan 12% yang mulai berlaku paling lambat pada 1 Januari 2025.

Namun, pada pandangan lain, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berpendapat pertumbuhan konsumsi atau permintaan domestik masih berpeluang membaik jika ada transformasi dari sektor industri perdagangan eceran atau ritel.

Menurutnya, perkembangan konsep industri ritel yang pesat akan dapat mendorong konsumen untuk lebih cepat berbelanja karena akan ada lebih banyak pilihan atau alternatif yang ditawarkan oleh produsen melalui berbagai platform.

Hal ini juga akan memacu industri ritel untuk terus berinovasi agar produk mereka bisa bersaing, tidak hanya di pasar luring, tetapi juga platform daring; serta menciptakan lapangan kerja baru.

"Dengan lapangan kerja tercipta, itu akan mendorong para pelaku sektor informal dan akan mendorong konsumsi dari tingkat pendapatan yang mereka terima," jelas Tauhid belum lama ini.

Meski demikian, dia turut mencatat bahwa kontribusi sektor perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian tetap menjadi pilar utama dalam perekonomian Indonesia; kendati pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 sedikit melemah di bawah 5%.

Selain itu, terdapat juga peran ekonomi digital, seperti dagang-el, yang valuasinya ditaksir sebesar US$82 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun, yang sebagian besar digerakkan oleh konsumsi masyarakat.

"Namun kalau di-drive untuk longterm [jangka panjang], kalau konsumsi domestik terlalu tinggi, tidak ada investasi atau ke sektor trade [perdagangan] terutama ekspor, maka kita tidak akan tumbuh lebih cepat," jelasnya.  

"Makanya, kita harus bergeser dari ekonomi berbasis konsumsi beralih ke berbasis investasi maupun ke perdagangan internasional. Mungkin ini jadi PR [pekerjaan rumah] bersama ke depan agar kita tidak tergantung juga pada konsumsi domestik," tegasnya.

(prc/wdh)

No more pages