Menurut Luhut, kerja sama antara ITB dan Central South University bakal menyusun riset terkait dengan residu atau tailing, seperti yang ditemukan di sektor industri.
“Isu tailing ini sangat banyak, PT Freeport Indonesia (PTFI), Morowali, dan beberapa industri lainnya di negara ini,” ujarnya.
Dilansir melalui situs resmi, ITB sudah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan CSU dan GEM CoLtd pada 2023.
Program ini bertujuan mempromosikan pertukaran teknologi dan budaya antara China dan Indonesia dan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan ekonomi Indonesia.
Laboratorium ini akan berfokus pada penelitian mineral berharga, bahan energi terbarukan, green energy, dan mempromosikan bidang pertambangan di Indonesia.
Dalam lima tahun ke depan, GEM juga berencana memperbanyak laboratorium bersama kelas dunia hingga 100 laboratorium dan menghasilkan 100 doktor, 1.000 master, dan 10.000 ahli teknik melalui program beasiswa GEM-ITB.