Logo Bloomberg Technoz

Perannya sebagai Doel memang menjadi batu loncatan yang kuat untuk masuk ke dunia politik. Dia mengawali jejak politiknya dengan bergabung dengan Partai Golkar dan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1997-2002.

Dia kemudian maju sebagai calon Wakil Bupati Tangerang untuk mendampingi Ismet Iskandar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tangerang pada 2008. Pasangan ini pun memenangkan pilkada dan memimpin Kabupaten Tangerang pada 2008-2013.

Di pertengahan masa jabatannya, Rano Karno kemudian memutuskan untuk berganti kendaraan politik dari Partai Golkar, menjadi PDI Perjuangan. Keputusan tersebut kemudian membawanya menjadi calon wakil gubernur (cawagub) pada Pilkada Banten 2011. 

Bersama Ratu Atut Chosiyah, Rano Karno memenangkan kontestasi politik untuk menjadi gubernur dan wagub Banten periode 2011-2016. Akan tetapi, Rano Karno kemudian harus mengambil alih tampuk pimpinan atau kursi Gubernur Banten usai KPK menangkap dan memenjarakan Atut pada kasus korupsi.

Dia sempat berupaya mempertahankan jabatannya dengan menggandeng Embay Mulya Syarif pada Pilkada Banten 2017. Akan tetapi, keduanya tumbang oleh pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.

Jeda dua tahun, Rano Karno kembali ikut kontestasi politik. Kali ini, pemeran si Doel tersebut maju sebagai calon anggota legislatif tingkat pusat atau anggota DPR pada Pemilu 2019. Dia pun terpilih sebagai salah satu anggota legislatif dari daerah pemilihan Banten III untuk periode 2019-2024.

Selama lima tahun terakhir, Rano Karno duduk di Komisi X DPR yang mengatur mengenai bidang pendidikan, kepemudaan, olahraga, kebudayaan dan sejarah.

(fik/frg)

No more pages