Logo Bloomberg Technoz

Gapki: Industri Sawit Belum Sunset Meski Produksi CPO Terus Turun

Dovana Hasiana
28 August 2024 11:40

Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah./Bloomberg-Muhammad Fadli
Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah./Bloomberg-Muhammad Fadli

Bloomberg Technoz, Jakarta – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) tetap memiliki produktivitas yang paling tinggi di antara minyak nabati lainnya, terlepas dari produksinya yang terus turun.

Dalam kaitan itu, Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan tidak selamanya produksi minyak kedelai atau soybean oil berada pada level yang baik, apalagi bila terjadi gangguan cuaca.

Soybean adalah tanaman semusim yang sangat tergantung pada kondisi cuaca, tidak selamanya produksi bagus apabila terjadi gangguan cuaca. Jadi bukan berarti sawit tidak kompetitif karena di antara minyak nabati produktivitasnya tinggi,” ujar Eddy kepada Bloomberg Technoz, Rabu (28/8/2024). 

Penurunan harga minyak kedelai jadi sentimen pemberat harga CPO./dok. BMI

Di sisi lain, Eddy mengatakan, penurunan produksi CPO utamanya di perkebunan sawit rakyat terjadi karena keterlambatan peremajaan sawit rakyat (PSR).

Sementara itu, perusahaan sawit biasanya sudah rutin melakukan peremajaan atau replanting sebanyak 4% hingga 5% dalam satu tahun.