Logo Bloomberg Technoz

Brent Bergejolak Gegara Libya, Biaya Impor Minyak RI Bisa Naik

Dovana Hasiana
28 August 2024 11:30

Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban. (Dok. Pertamina)
Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban. (Dok. Pertamina)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan kenaikan harga minyak dunia seperti Brent bakal meningkatkan biaya penyediaan minyak di Indonesia karena sebagian besar masih diimpor.

Terlebih, Brent sempat ditutup menguat di atas US$81/barel usai konflik di Libya.

“Kenaikan harga minyak pada gilirannya akan meningkatkan biaya penyediaan minyak karena sebagian crude [minyak mentah] masih impor,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana kepada Bloomberg Technoz, Rabu (28/8/2024).

Sekadar catatan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan produksi minyak Indonesia berada dalam level 221 juta barel dalam setahun. Sementara itu, impor minyak Indonesia sebesar 297 juta barel yang terdiri dari 129 juta barel dalam bentuk minyak mentah dan 168 juta barel dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM). 

Produksi minyak Libya. (Sumber: Bloomberg)

Di sisi lain, Dadan mengatakan kenaikan harga minyak juga bakal memengaruhi peningkatan penerimaan negara dari penjualan minyak.