Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Bali - Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau Telkom (TLKM) Ririek Adriansyah memiliki tiga tujuan perusahaan mencari mitra strategis dalam rangka pengembangan bisnis pusat data (data center).

"Kita harapkan mereka akan membawa tiga hal. Pertama, dia akan membawa dana tentunya, karena kita ingin akselerasi pengembangannya. Kedua, dia akan membawa expertise, pengalaman. Karena ini butuh scale yang berbeda," ujar Ririek.

Selain itu, mitra tersebut juga diharapkan dapat membantu penetrasi pasar bisnis pusat data hingga ke kancah global, sekaligus memperkuat posisinya di pasar domestik dan regional.

"Itu yang kita harapkan. Tapi data centernya masih di Indonesia," Ririek menambahkan saat ditemui saat Bali Annual Telkom International Conference di Bali, Selasa (27/8/2024).

Telkom sendiri telah menargetkan pangsa pasar pusat data domestik maupun regional hingga sebesar 15-20% dalam beberapa tahun mendatang, dengan pencarian mitra diharapkan rampung tahun ini.

"Insyallah [kita dapat mitra strategis itu tahun ini]," kata Ririek. Diketahui pencarian mitra dalam bisnis pusat data dilakukan melalui anak usaha Telkom, PT Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC. Target penambahan kapasitas data center hingga 500 MW pada 2030 mendatang.

Direktur Keuangan dan Manajamen Risiko Telkom Heri Supriadi menambahkan bahwa pihaknya memproyeksi permintaan bisnis data cloud di Indonesia sebesar 1,6 hingga 2 MW, yang juga menjadi salah satu pasar terbesarnya di Asia Tenggara.

"Dengan ini kita lihat kita punya competitive advantage. Dalam market share, saat ini kisaran kira-kira sekitar 20%. ini yang kita pertahankan dalam beberapa tahun ke depan," ujar Heri, Senin kemarin.

Berdasarkan laporan tahunan TLKM tahun buku 2023, NeutraDC telah memliki 32 pusat data. Sebanyak 27 pusat data ada di domestik, yang terdiri dari 23 data center NeuCentrIX, 3 Enterprise Data Center dan 1 Hyperscale Data Center.

Kemudian, 5 data center lainnya berada di di luar negeri yang berada di Singapura (Telin-1, Telin-2, dan Telin-3), Timor Leste (1 lokasi), serta Hong Kong (1 lokasi), dengan total kapasitas sekitar 42 MW.

TLKM juga mencatatkan pendapatan dari lini bisnis data center dan cloud tersebut sebesar Rp1,9 triliun, atau tumbuh 14,8% dari tahun sebelumnya.

(wep)

No more pages