Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi RI Sukar Capai Target, DPR Soroti Kelas Menengah Merosot

Azura Yumna Ramadani Purnama
27 August 2024 18:40

Sederet Kebijakan Pemerintahan yang Harus Dipikul Kelas Menengah (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
Sederet Kebijakan Pemerintahan yang Harus Dipikul Kelas Menengah (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2015-2023 hanya satu kali melampaui target APBN yakni pada tahun 2022 dari target 5,2% (yoy) dan berhasil dicapai 5,31% (yoy).

Atas fenomena itu, Said menyatakan bahwa masih terdapat berbagai persoalan struktural yang perlu diperbaiki termasuk mesin pertumbuhan yang masih bergantung terhadap konsumsi domestik.

“Bahkan konsumsi domestik sebagai tempat gantungan perekonomian itu terancam menurun, seiring dengan turunnya kelas menengah. Sejak enam tahun lalu, jumlah kelas menengah kita turun 8 juta jiwa. Padahal merekalah sebenarnya kelas penggerak konsumsi domestik,” ujar Said dalam rapat kerja dengan pemerintah di DPR, Selasa (27/8/2024).

Pada awalnya, Said membacakan ulang usulan target pertumbuhan ekonomi 2025 yang diajukan pemerintah dalam RAPBN 2025 sebesar 5,2% (yoy). Namun, ia menyatakan target-target yang sebelumnya dipatok oleh pemerintah juga jarang mencapai target.

Menurut dia, Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan struktural seperti ekonomi biaya tinggi karena perizinan dan masifnya praktik korupsi, ketidakpastian hukum, kualitas SDM yang belum terampil, konektivitas antar wilayah yang belum baik, dan menurunnya demokrasi.