Logo Bloomberg Technoz

Skala serangan terus meningkat: Perusahaan ini mengatakan bahwa mereka mencatat peningkatan lebih dari lima kali lipat dalam jumlah percobaan serangan yang ditujukan kepada para pelanggannya sejak tahun lalu. 

“Cukup mudah untuk menyatukan clone suara dan perangkat software penipu untuk secara efektif terlihat seperti orang lain di telepon,” kata Rachel Tobac, CEO SocialProof Security.

Pindrop telah menarik dana investor dari sejumlah VC ternama, termasuk Andreessen Horowitz dan GV. Tahun ini, perusahaan mampu menggalang US$100 juta dalam bentuk pembiayaan utang dari Hercules Capital Inc. Valuasi terakhir perusahaan Pindrop adalah US$925 juta. 

Co-founder Pindrop Vijay Balasubramaniyan mulai memikirkan masalah pemalsuan audio setelah mencoba membeli setelan jas saat bepergian di India sebagai mahasiswa PhD. Banknya di Amerika meneleponnya untuk memverifikasi transaksi sekitar pukul 3 pagi, menanyakan nomor jaminan sosialnya. Tanpa cara untuk memverifikasi siapa peneleponnya, dan tanpa banyak informasi dari pihak bank, ia mengakhiri panggilan tersebut.

“Ini gila. Telepon sudah ada sejak lama, sejak Alexander Graham Bell, dan kita masih belum memiliki cara untuk mengidentifikasi apa yang ada di ujung sana,” kenang Balasubramaniyan sambil berpikir dalam perjalanan pulang ke Amerika Serikat (AS). Balasubramaniyan tidak pernah mendapatkan jasnya.

Teknologi Pindrop bekerja dengan menganalisis audio untuk menentukan apakah sebuah sumber benar-benar suara manusia, atau hanya mirip manusia.

Manusia berbicara dengan mengeluarkan suara-suara tertentu, yang membentuk kata-kata, kata Balasubramaniyan. Namun mesin tidak menghasilkan suara seperti yang dilakukan manusia, dan terkadang menghasilkan varian yang menentang keterbatasan fisik bagaimana mulut manusia menghasilkan suara. Karena setiap detik audio suara memiliki 8.000 sampel di dalamnya, ada ribuan titik di mana AI dapat membuat kesalahan. 

“Ketika Anda mendapatkan lebih banyak audio, Anda mulai melihat anomali-anomali ini memelototi Anda,” kata Balasubramaniyan.

Ia menambahkan bahwa karena semua manusia mengeluarkan suara dengan cara yang sama, perangkat software pendeteksiannya bersifat agnostik bahasa.

Perusahaan mengatakan bahwa tool barunya dapat mengidentifikasi audio yang dihasilkan oleh AI dengan akurasi 99%, tetapi masih ada perdebatan di dalam industri ini mengenai keterbatasan deteksi AI.

Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence.

Bagi para pendidik, peneliti, dan pengguna media sosial, menemukan teks dan gambar AI telah menjadi masalah yang rumit seiring dengan kemajuan teknologi.

Pada bulan Maret, ketika OpenAI merilis alat yang dapat meniru suara orang, perusahaan menyarankan dalam sebuah posting blog bahwa bisnis harus menghentikan otentikasi berbasis suara untuk mengakses rekening bank dan informasi sensitif lainnya. 

John Chambers, mantan bos Cisco Systems Inc adalah anggota dewan di Pindrop, dan menyebut ID suara sebagai bentuk otentikasi online yang sangat aman. 

Chambers berinvestasi di startup Pindrop melalui perusahaannya, JC2 Ventures. “Suara akan menjadi cara keamanan siber utama untuk mengidentifikasi Anda di masa depan,” katanya.

Ketika suara digabungkan dengan biometrik dan data tentang perangkat yang digunakan, “hampir tidak mungkin bagi seseorang untuk benar-benar mampu mengaksesnya,” katanya. 

Beberapa orang di industri ini telah menyatakan keraguannya tentang peningkatan startup kecerdasan buatan untuk memerangi masalah AI. Kecuali jika ada regulasi untuk mengurangi jumlah data pribadi yang tersedia secara online, industri ini mungkin akan terjebak dalam pertarungan abadi antara AI baik vs AI  buruk, kata James E. Lee dari Identity Theft Research Center.

Seiring dengan perkembangan teknologi keamanan, begitu pula dengan ancaman. Ada kemungkinan bahwa pelaku kejahatan dapat melatih sebuah algoritma guna menghindari pemeriksaan yang digunakan perusahaan seperti Pindrop untuk mengidentifikasi deep fakes, kata Andrew Grotto, pakar kebijakan keamanan siber di Universitas Stanford.

“Anda akan berakhir dalam perlombaan senjata ini, permainan kucing-kucingan antara para pembela dan pelaku ancaman,” kata Grotto.

Pindrop, perusahan yang sudah berusia satu dekade telah lama menjadi pendukung layanan otentikasi suara untuk industri bank dan asuransi.

Pindrop bergabung dengan kelompok startup seperti Protect AI Inc. dan Sam Altman's Tools For Humanity Corp, atau Worldcoin, yang mengidentifikasi orang dengan menggunakan pemindaian mata mereka. 

(bbn)

No more pages