Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, saham-saham keuangan jadi yang terlemah hari ini dengan jatuh 1,58%, disusul oleh saham teknologi yang ambruk 0,73%, serta saham transportasi turun 0,63%.

Saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) yang melesat 34,4%, PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) melonjak 34,3%, dan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) melejit 25,01%.

Saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) yang jatuh 12,6%, PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) ambruk 9,78%, dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) anjlok 7,67%.

Bukan hanya IHSG, indeks saham utama Asia lainnya juga melemah. Shenzhen Comp. (China), CSI 300 (China), TW Weighted Index (Taiwan), Shanghai Composite (China), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), KOSPI (Korea Selatan), Straits Times (Singapura), SETI (Thailand), dan SENSEX (India), yang terpangkas masing-masing 1,22%, 0,64%, 0,47%, 0,38%, 0,31%, 0,27%, 0,18%, 0,05%, dan 0,03%.

Di sisi berseberangan, KLCI (Malaysia), Topix (Jepang), PSEI (Filipina), dan Nikkei 225 (Tokyo) berhasil menguat dan menghijau dengan masing-masing 0,71%, 0,40%, 0,12%, dan 0,09%.

Investor dan trader menanti angka-angka inflasi terbaru dan berbagai data Ekonomi AS termasuk pengeluaran konsumen yang terbit di pekan ini, yang nantinya akan memberikan konfirmasi lanjutan seberapa besar ekspektasi terhadap pivot Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bisa ditempatkan.

Konsensus pasar memperkirakan para ekonom melihat inflasi Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi yang tidak termasuk makanan dan energi – ukuran inflasi yang disukai The Fed, akan ada kenaikan 0.2% pada Juli untuk bulan kedua.

Table turning poin data. (Sumber: Bureau of Economic Analysis, Bureau of Labor Statistics, Bloomberg)

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Itu akan menarik tingkat tahunan tiga bulan dari inflasi inti yang disebut turun, juga melambat menjadi 2,1%, ‘Hanya’ sedikit di atas target 2% Bank Sentral.

Terlebih lagi, Gubernur The Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan dia masih melihat risiko kenaikan untuk inflasi, meskipun dia mendukung ‘Menurunkan’ suku bunga.

Atas dasar tersebut, dini hari tadi waktu Indonesia, 2 indeks utama di Wall Street finish di zona merah. Indeks Nasdaq Composite jatuh 0,85%, S&P 500 juga melemah 0,32%. Sementara, Dow Jones Industrial Average (DJIA) hanya mampu menguat 0,16%.

(fad)

No more pages