Bloomberg Technoz, Jakarta – Produksi beras secara nasional cenderung mengalami tren penurunan dalam 1 dekade. Tren positif pertumbuhan produksi pangan pokok strategis itu hanya terlihat pada 3 tahun awal dari kurun 10 tahun terakhir.

Berdasarkan data yang dihimpun melalui Badan Pusat Statistika (BPS), pada 2014, total produksi beras dalam negeri dapat menghasilkan hingga sebanyak 41,18 juta ton.

Lalu, pada 2015 naik 6,02% jadi mencapai 43,82 juta ton. Tren kenaikan ini berlanjut hingga 2016 dan 2017, dengan total produksi masing-masing sebanyak 46,13 juta ton dan 47,30 juta ton.

Untuk diketahui, total produksi beras untuk kebutuhan dalam negeri, dapat dihitung dengan rumus: total produksi gabah kering giling (GKG) dalam ton x indeks konversi padi ke beras. Semenjak 2018, BPS telah menetapkan angka konversi ini sebesar 64,02%, yang digunakan untuk mengonversi gabah kering panen (GKP) ke beras.

Namun, sejak 2018, produksi beras RI mulai merosot secara konsisten. Hal ini terlihat dari produksi beras pada 2019 sebesar 31,31 juta ton atau mengalami penurunan sebanyak 2,63 juta ton atau 7,75% dibandingkan dengan 2018 yang mencapai 31,42 juta ton.