Dana yang terkumpul juga akan membantu negara-negara merencanakan strategi respons, meminimalkan penularan dari hewan ke manusia, dan mendapatkan vaksin, menurut pernyataan tersebut.
Sementara Afrika adalah satu-satunya benua di mana penyakit ini endemik, benua tersebut tidak menerima vaksin untuk virus ini pada tahun 2022 ketika penyakit menular ini menyebar ke seluruh dunia. Afrika juga belum mendapatkan vaksin untuk versi mutasi baru yang telah diberi tingkat kewaspadaan tertinggi oleh WHO.
WHO sejauh ini telah menggunakan dana cadangan daruratnya untuk memulai proses penanganan wabah ini, kata Michael Ryan, direktur eksekutif lembaga tersebut untuk Kedaruratan Kesehatan, awal bulan ini.
WHO juga telah mengadakan pembicaraan selama lebih dari setahun untuk mengembangkan perjanjian pandemi di mana semua negara anggota berkontribusi. Perjanjian tersebut akan memastikan akses yang adil terhadap vaksin, diagnostik, dan terapi untuk pengobatan.
“Kita kalah di tempat di mana tidak ada komitmen politik, di mana ada kebingungan, di mana ada kurangnya koordinasi,” katanya dalam pengarahan pada 7 Agustus.
(bbn)