Secara terperinci, penopang utama kenaikan pendapatan tersebut dikontribusikan oleh penjualan dari pihak ketiga yang tercatat sebesar US$388,3 juta atau naik 77,61% dari sebelumnya yang sebesar US$218,6 juta.

Sementara itu, penjualan dari pihak berelasi dan pendapatan jasa lainnya masing-masing berkontribusi sebesar US$ 218,1 juta dan US$591,4 ribu.

EBITDA operasional tercatat mencapai US$329,5 juta, naik 40% dari posisi periode yang sama tahun sebelumya, imbas meningkatnya volume penjualan. 

Selain itu, belanja modal atau capital expenditure (capex) tercatat naik 233% yoy menjadi US$143,0 juta, seiring dengan rencana investasi perseroan pada fasilitas dan infrastruktur.

"Aktivitas konstruksi di PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) juga berlanjut, dengan progres yang dicapai pada area smelter aluminium, area jetty, serta area mess permanen untuk karyawan," ujar Rachmat.

Hingga akhir juni 2024, ADMR juga mencatatkan total aset sebesar US$1,60 miliar, menurun sedikit dari posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar US$1,69 miliar. Jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar US$325,1 juta dan US$1,28 miliar.

(ibn/dhf)