Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) membukukan laba bersih sebesar US$248,7 juta atau setara Rp3,84 triliun (asumsi kurs saat ini) sepanjang semester I 2024. Angka ini tumbuh 52,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar US$162,5 juta atau setara Rp2,52 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Selasa (27/8/2024), kenaikan laba ADMR tak lepas dari total pendapatan usahanya yang juga tumbuh sekitar 31% menjadi US$607,03 juta (Rp9,38 triliun) dari sebelumnya yang sebesar US$463,6 juta (Rp7,15 triliun), seiring dengan kenaikan volume penjualan.

Hingga akhir Juni 2024, ADMR mencatatkan volume penjualan batu bara sebesar 2,59 juta ton atau tumbuh 43% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Volume produksi juga tercatat naik 17% yoy menjadi sebanyak 2,98 juta ton.

ADRO mencatat harga jual rata-rata (ASP) batu bara sepanjang semester I tahun ini turun 8% secara tahunan, yang selaras dengan penurunan harga batu bara metalurgi.

"Harga batu bara metalurgi bergerak secara fluktuatif pada paruh pertama 2024, namun kami masih mencapai kinerja operasional yang memuaskan," ujar Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat dalam siaran resmi.