Logo Bloomberg Technoz

Tren ini diperkirakan berlanjut bulan ini, tambahnya. Asosiasi tersebut pun memperkirakan produksi akan stabil hingga 5% lebih rendah tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi Februari untuk peningkatan 5%.

Layanan Pertanian Luar Negeri AS memperkirakan produksi CPO Indonesia dari Januari hingga Juni turun sebesar 2% dari periode yang sama tahun lalu, menurut sebuah laporan awal bulan ini. Kekeringan menyebabkan pohon-pohon mengembangkan lebih banyak bunga jantan dan mengurangi volume tandan buah segar, katanya.

Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah./Bloomberg-Muhammad Fadli

Penuaan Pohon

Di sisi lain, pohon-pohon yang menua juga menjadi masalah yang terus-menerus bagi industri sawit di Indonesia.

Bagi banyak petani kecil di negara ini, perkebunan mereka berusia lebih dari 25 tahun dan sangat perlu diperbarui untuk membantu meningkatkan hasil, kata Ketua DMSI Sahat Sinaga.

Produksi tandan buah segar (TBS) telah merosot hingga 700 kilogram (kg) per hektare (ha) di beberapa perkebunan, dari 830 kg, kata Sahat. DMSI memperkirakan hasil Indonesia tahun ini akan turun 3%, dari perkiraan kenaikan pada Januari.

“Saya sangat khawatir, kejayaan Indonesia dalam minyak kelapa sawit bisa memudar jika tidak ada yang menyadari masalah ini,” kata Sahat, mengacu pada perkebunan yang menua.

Cadangan minyak sawit dunia./dok. Bloomberg

Imbas El Niño 

Proyeksi penurunan produksi CPO Indonesia dari Gapki dan DMSI tersebut selaras dengan perkiraan selanggan dari BMI —lengan riset Fitch Solutions, bagian dari Fitch Ratings — belum lama ini.

Tren perlambatan produksi di Indonesia serta kekhawatiran terhadap dampak tertunda dari peristiwa El Niño 2023—2024 diharapkan bisa menjadi katalis pengatrol harga CPO, yang belakangan didera sentimen bearish.

Menurut laporan BMI, produksi sawit Malaysia, selaku kompetitor Indonesia, sebenarnya masih menunjukkan tren penguatan pada tahun ini, tetapi inventaris CPO di Negeri Jiran cenderung menurun.

Berdasarkan data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), total stok minyak sawit domestik turun dari 1,83 juta ton pada Juni menjadi 1,73 juta ton pada Juli, yang membalikkan tren yang telah menyebabkan peningkatan stok selama tiga bulan berturut-turut.

Adapun, produksi minyak sawit mentah di Malaysia pada Januari—Juli 2024 melampaui 10,7 juta ton, volume tertinggi selama tujuh bulan pertama tahun ini sejak 2020, yang menyebabkan akumulasi stok meskipun kinerja ekspor menguat.

Ekspor CPO Malaysia pada Januari—Juli 2024 menembus 9,2 juta ton dibandingkan dengan 8,4 juta ton rentang yang sama tahun lalu.

Di Indonesia, produksi minyak sawit pada Januari—Mei 2024 hanya mencapai 22,1 juta ton alias turun dari 22,9 juta ton yang diproduksi pada periode yang sama 2023.

“Peristiwa El Niño baru-baru ini, yang dikaitkan dengan curah hujan dan tingkat kelembapan di bawah rata-rata di sebagian besar Asia Tenggara, diperkirakan berdampak lambat pada hasil panen minyak sawit regional,” papar BMI.

Dalam laporan semester I-2024, Wilmar International, perusahaan pengolahan makanan yang berpusat di Singapura, menyatakan rata-rata hasil panen TBS kelapa sawit di seluruh perkebunannya (lebih dari 90% berlokasi di Indonesia atau Malaysia, dengan hampir dua pertiganya berada di Indonesia saja) telah menurun sebesar 7,07% dibandingkan dengan semester I-2023.

“Dengan data Gapki untuk Juni dan Juli 2024 yang belum tersedia hingga 14 Agustus, kami tetap mencatat bahwa stok minyak sawit domestik Indonesia meningkat dari 3,7 juta ton pada April menjadi 4,1 juta ton pada Mei,” papar BMI.

Proyeksi harga CPO akhir 2024 hingga awal 2025./dok. BMI

Sekadar catatan, BMI mengestimasikan rerata harga CPO di Bursa Malaysia pada 2024 mencapai MYR3.850/ton, naik tipis 2,67% dari proyeksi sebelumnya di MYR3.750/ton.

“Sejak edisi sebelumnya dari perkiraan harga minyak sawit triwulanan kami, yang diterbitkan pada Mei 2024, harga rata-rata pada 2024 telah sedikit menurun, dari MYR3.973/ton pada 14 Mei menjadi MYR3.952/ton pada 9 Agustus, tetapi tidak sampai pada tingkat yang kami antisipasi. Untuk itu, kami melakukan revisi ke atas terhadap perkiraan harga kami.”

“Pada gilirannya, kami telah menaikkan perkiraan harga rata-rata CPO untuk 2025 dari MYR3.500/ton menjadi MYR3.650/ton,” kata tim analis BMI.

(red/wdh)

No more pages