Sentimen pasar sebenarnya masih positif bagi aset-aset pasar negara berkembang menyusul pernyataan Gubernur The Fed San Francisco Mary Daly yang mendukung pernyataan gamblang Jerome Powell, Gubernur The Fed, pekan lalu.
Namun, pergerakan aset emerging market tertahan oleh spekulasi pasar surat utang global.
"Investor di pasar US Treasury mengharapkan pemangkasan suku bunga the Fed 50 bps pada bulan September untuk melanjutkan rally bullish steepening yang tengah terjadi saat ini," kata analis Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi.
Namun, ekspektasi itu tidak bisa kuat karena membutuhkan sinyal bahwa ekonomi AS melemah. Sementara tadi malam data durable goods order dan Dallas Fed manufacturing activity menunjukkan ekonomi negeri itu masih tangguh.
Secara teknikal rupiah sudah menjebol support terdekat dan berpotensi semakin terbenam menuju level support terkuat di Rp15.550/US$.
Jika nilai rupiah terjadi penguatan hari ini, resistance menarik dicermati pada level Rp15.410/US$ dan selanjutnya Rp15.400/US$.
Adapun dalam tren jangka menengah (Mid-term) rupiah masih ada potensi penguatan optimis lanjutan ke resistance potensial ke level Rp15.370/US$.
(rui)