Angka-angka inflasi dan berbagai data Ekonomi AS di pekan ini akan memperkuat bahwa pemotongan suku bunga yang telah lama dinanti akan segera datang, sementara data tentang pengeluaran konsumen terlihat menunjukkan bahwa Bank Sentral telah berhasil menjaga laju ekspansi tetap utuh.
Pekan ini pasar juga menanti data penting AS lain, di antaranya data pertumbuhan ekonomi serta laporan konsumsi dan belanja termasuk inflasi PCE (Personal Consumption Expenditure) pada Jumat.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Gubernur The Federal San Francisco Mary Daly mengatakan tepat untuk mulai memangkas suku bunga, sementara rekannya di Richmond Thomas Barkin mengatakan dia masih melihat risiko kenaikan untuk inflasi, meskipun dia mendukung ‘Menurunkan’ suku bunga.
“Saatnya untuk menyesuaikan kebijakan telah tiba,” kata Daly pada Senin dalam sebuah wawancara dengan Michael McKee dari Bloomberg Television.
Pernyataan Daly sejalan dan senada dengan pidato dari Gubernur The Fed Jerome Powell di Jackson Hole pada Jumat kemarin, ia mengatakan “Waktunya telah tiba” untuk memulai masa pelonggaran moneter.
Gubernur The Fed mengakui kemajuan terbaru pada inflasi, yang telah kembali moderat dalam beberapa bulan setelah terhenti di awal tahun ini.
“Waktunya telah tiba bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri,” kata Powell pada Jumat dalam pidato di konferensi tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, pidato Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, dalam acara simposium ekonomi Jackson Hole mengonfirmasi bahwa pemangkasan suku bunga acuan sudah dekat.
“Pidato Powell menandai perubahan tajam sikap (Stance) Federal Reserve setelah mulai menaikkan suku bunga dua tahun lalu karena inflasi meroket ke level tertinggi dalam beberapa generasi,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Tujuan yang ingin dicapai oleh Federal Reserve melalui kenaikan suku bunga adalah untuk membuat biaya pinjaman bagi rumah tangga dan korporasi menjadi sangat mahal sehingga memperlambat aktivitas perekonomian dan menghambat inflasi.
Powell mengakui adanya sejumlah kemajuan berkaitan dengan perang melawan inflasi dan merasa yakin inflasi akan berhasil ditekan mendekati target 2% sehingga ‘Sudah tiba’ waktunya untuk melakukan penyesuaian pada kebijakan moneter.
Namun demikian, Powell tidak memberi indikasi kapan atau seberapa besar suku bunga berpotensi di tuturnkan.
Lebih lanjut, fokus perhatian investor minggu ini akan tertuju pada rilis data inflasi Personal Consumption Expenditure Price Index AS dan data Inflasi (CPI) Uni Eropa pada Jumat. Para analis memprediksi data-data tersebut akan cukup rendah untuk membuka jalan bagi pemangkasan suku bunga di September.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,82% ke 7.606 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
“Dengan tertembusnya resistance di 7.594, maka posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i] dari wave 3,” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (27/8/2024).
Herditya juga memberikan catatan, berarti, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji rentang 7.622-7.664.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AVIA, BBCA, MDKA, dan TOWR.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, di tengah strong rally IHSG, pasar mengantisipasi rilis data U.S. CB Consumer Confidence Agustus 2024 di Amerika (27/8/2024) yang diperkirakan tetap berada di level optimis menjadi 100,1 meskipun sedikit menurun dari level sebelumnya di 100,3 pada Juli 2024.
“Secara teknikal, terdapat pelebaran positive slope pada indikator MACD meskipun indikator Stochastic RSI sedang berada di overbought area. Dengan demikian, jika IHSG mampu bertahan diatas level 7.600, maka IHSG berpotensi lanjutkan penguatan uji 7.650 di Selasa (27/8),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ESSA, MDKA, SMRA, BNGA, ANTM, dan BBTN.
(fad)