Logo Bloomberg Technoz

María Paula Mijares Torres dan Josh Wingrove - Bloomberg News

Bloomberg, Mantan Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia akan memasukkan Elon Musk ke dalam kabinetnya. Kemungkinan besar dia akan melibatkan CEO Tesla Inc dan SpaceX itu sebagai konsultan pemotongan biaya pemerintah federal.

"Saya akan memasukkannya ke dalam kabinet, tentu saja, tetapi saya tidak tahu bagaimana dia bisa melakukannya dengan semua hal yang sedang dia tangani," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan mantan Navy Seal Shawn Ryan sambil memuji Musk sebagai seorang jenius. 

"Tetapi dia bisa, seperti kata pepatah, 'memberi konsultasi' kepada negara dan memberikan beberapa ide yang sangat bagus, seperti tentang AI," tambahnya.

"Apa yang benar-benar ingin dia lakukan adalah terlibat dalam memangkas sebagian dari pengeluaran yang tidak perlu, dan dia tahu bagaimana melakukannya," lanjut Trump dalam wawancara yang diposting online pada hari Senin.

Pemikiran ini adalah bab terbaru dalam saga Trump-Musk, yang juga mencakup diskusi panjang, meskipun mengalami masalah teknis, antara keduanya awal bulan ini di platform media sosial milik Musk, X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. 

Dalam diskusi tersebut, Musk—yang semakin bersekutu dengan tokoh-tokoh dan isu-isu yang condong ke kanan—menyerukan pembentukan komisi pemerintah untuk meninjau pengeluaran federal.

"Saya akan dengan senang hati membantu dalam komisi seperti itu," katanya.

Trump mengatakan dia mendukung ide tersebut dan menyebut Musk sebagai "pemotong terbesar."

Per 26 Agustus, wawancara Trump-Musk telah ditonton lebih dari 275 juta kali, menurut X, meskipun angka tersebut mencakup pengguna yang hanya menggulir melewatinya. Ukuran audiens yang sebenarnya, terutama jumlah penonton yang menyimak dalam waktu yang lama, kemungkinan jauh lebih rendah.

Namun, Trump mengatakan bahwa angkanya lebih tinggi, dengan memberi tahu Ryan bahwa dia mendengar 750 juta orang—lebih dari dua kali lipat populasi AS—mendengarkan obrolannya dengan Musk.

Musk mendukung Trump sebagai presiden bulan lalu. Dia juga membentuk sebuah komite aksi politik super untuk mendukung upaya pemilihan ulang Trump.

Elon Musk telah mengambil peran yang lebih aktif di Washington dalam beberapa tahun terakhir, dengan perusahaan-perusahaannya memiliki kontrak pemerintah yang signifikan. Musk siap menjadi pemain yang lebih besar lagi jika Trump kembali berkuasa.

Dia semakin dekat dengan calon presiden dari Partai Republik, memberi nasihat tentang kebijakan kendaraan listrik dan cryptocurrency — sebuah perubahan dari hubungan yang dulu penuh gesekan di mana keduanya saling melontarkan hinaan secara publik.

(bbn)

No more pages