“Itu adalah kewenangan dari Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum. Jadi, kita berikan seluruhnya kepada Ibu Ketua Umum untuk menggunakan hak prerogatifnya” kata Djarot.
Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey sebelumnya menyatakan partainya lebih memilih Pramono Anung-Rano Karno. “DKI Pramono-Rano” kata Olly.
Nasib Anies di Pilkada Jakarta Belum Terang
Anies Baswedan belum jelas apakah akan diusung PDI Perjuangan atau justru batal. Sepanjang acara deklarasi calon kepala daerah dari partai ini, Anies sama sekali tidak nampak.
“Memang Pak Anies tadi kita lihat sempat datang di Gedung B ketemu sama si Dul Bang Rano,” ucap Djarot.
Meskipun telah ramai diperbincangkan terkait dengan majunya pasangan Anies-Rano Karno di Pilkada wilayah Jakarta, ia pastikan partainya belum sampai keputusan final untuk calon jagoan di Pilkada wilayah DKI Jakarta.
Saat ditanyakan mengenai syarat yang disampaikan oleh PDIP ke Anies untuk maju dalam kontestasi Pilkada, justru dia menjelaskan fungsi dari partai politik yang melakukan pembekalan terhadap para calon yang diusung partainya.
“Fungsi utama partai politik adalah melakukan pendidikan politik, melakukan rekrutmen anggota, mengorganisir anggota atau rakyat, dan mempersiapkan calon-calon pemimpin melalui proses pendidikan politik dan kaderisasi secara berkelanjutan” katanya.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengisyaratkan persyaratan khusus kepada sejumlah pasangan calon di Pilkada 2024, terutama yang bukan kader PDIP.
Megawati menegaskan bahwa para calon harus memiliki sikap dan keputusan yang konsisten apabila ingin mendapatkan tiket dari PDIP untuk maju di Pilkada 2024.
Dia menilai janggal pada sejumlah calon non partai yang ingin mendapatkan dukungan namun enggan untuk bergabung dengan PDIP.
“Terus maju maunya seperti apa? [calon] Independen? [Kalau demikian] ya cari lah [jalur] independen,” kata Megawati.
(wep)