Logo Bloomberg Technoz

Ramalan Harga Emas Berikutnya Usai Tembus US$2.500

News
26 August 2024 19:40

Emas batangan di sebuah brankas emas yang dioperasikan oleh Silver Bullion Pte Ltd di Singapura. (Bloomberg)
Emas batangan di sebuah brankas emas yang dioperasikan oleh Silver Bullion Pte Ltd di Singapura. (Bloomberg)

Sybilla Gross dan Yvonne Yue Li—Bloomberg News

Bloomberg, Pasar percaya Federal Reserve bersiap untuk memangkas suku bunga. Sebuah sinyal bahwa rekor harga emas yang berhasil ditembus di atas US$2.500/ons akan terus berlanjut. Bull emas dunia juga jadi pendorong tradisional seperti imbal hasil yang lebih rendah kembali. Investor berdatangan.

“Semua orang mengira The Fed akan menjadi yang terakhir memangkas, tetapi sekarang mereka mengantre,” kata Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital Advisors, yang baru-baru ini mengambil posisi long pada opsi emas untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir.

Pidato Gubernur The Fed Jerome Powell di Jackson Hole - yang menjanjikan penurunan suku bunga - adalah momen penting bagi emas batangan, menurut Hatfield.

Harga emas dunia terus bergerak positif.

Emas batangan memukau tahun ini, mencetak serangkaian rekor yang menandai sebagai salah satu yang berkinerja paling baik di antara komoditas utama. Kenaikan emas di paruh pertama berkat pembelian bank sentral yang kuat ditambah akumulasi di Asia, yang mengimbangi hambatan dari kenaikan dolar AS, imbal hasil Treasury yang lebih tinggi, dan arus keluar dari ETF di bursa yang didukung emas.