Logo Bloomberg Technoz

"Kami berharap jadi salah satu dominant player juga di Indonesia. Dengan ini kita lihat kita punya kompetitif advantage. Dalam market share, saat ini kisaran kira-kira sekitar 20%. ini yang kita pertahankan dalam beberapa tahun ke depan," tuturnya.

Berdasarkan laporan tahunan TLKM tahun buku 2023, NeutraDC telah memliki 32 data center. Sebanyak 27 data center diantaranya berada di domestik yang terdiri dari 23 data center NeuCentrIX, 3 Enterprise Data Center dan 1 Hyperscale Data Center.

Kemudian, 5 data center lainnya berada di di luar negeri yang berada di Singapura (Telin-1, Telin-2, dan Telin-3), Timor Leste (1 lokasi), serta Hong Kong (1 lokasi). TLKM juga mencatatkan pendapatan dari lini bisnis data center dan cloud tersebut sebesar Rp1,9 triliun, atau tumbuh 14,8% dari tahun sebelumnya.

Saat ini, NeutraDC juga tengah membangun Hyperscale Data Center di Cikarang, Bekasi dan Batam melalui kerja sama dengan mitra strategis, yang akan ditargetkan rampung masing-masing akhir tahun ini dan tahun depan.

Pengalihan Aset

TLKM menargetkan pengalihan atau transfer sejumlah aset infrastruktur perseroan kepada entitas usaha barunya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) akan dilakukan 2025 mendatang.

Adapun, pendirian PT TIF merupakan sejalan dengan inisiatif InfraCo perusahaan yang ditujukan untuk memperkuat bisnisnya di segmen korporasi, yang berfokus pada pengelolaan aset perseroan.

"Kami mengharapkan aset transfer akan dilakukan pada tahun 2025," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi dalam paparan publik secara daring, Senin (26/8/2024).

Heri mengatakan, inisiatif tersebut juga dilakukan upaya efisiensi belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan ke depan. 

PT TIF, lanjutnya, secara resmi juga memulai layanan operasi pertamanya pada awal bulan ini melalui pengoperasian jaringan konektivitas milik Telkom secara end-to-end melalui mekanisme Managed Service Agreement (MSA).

Sebelum beroperasi, manajemen Telkom juga memastikan proses persiapan telah dilakukan secara bertahap oleh PT TIF dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian melalui simulasi operasional atau dry run pada beberapa lokasi.

Dengan dimulainya pengelolaan operasional jaringan tersebut, PT TIF akan memasuki tahap transisi yang akan diikuti dengan rencana komersialisasi produk pada kuartal keempat 2024.

"Dengan beroperasinya PT TIF, pengelolaan aset infrastruktur jaringan fiber menjadi lebih efisien dan berkualitas, serta dapat digunakan tidak hanya oleh entitas dalam Telkom Group tetapi juga oleh pihak lain secara bersama (network sharing) dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku," ujar VP Investor Relations Telkom Octavianus Oky Prakarsa dalam keterbukaan informasi perseroan, 5 Agustus lalu.

(ibn/dhf)

No more pages