Pada pidato yang sama, Presiden ke-5 tersebut mengatakan Airin telah berganti dari kader Partai Golkar menjadi kader PDIP.
Airin sendiri memang mengalami kekecewaan usai Partai Golkar mencabut pencalonannya pada Pilkada Banten. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, partai berlambang pohon beringin tersebut tak bisa mengusung Airin. Menteri ESDM tersebut memilih untuk membawa Partai Golkar ke dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus yang mengusung Andra Soni-Dimyati Natakusumah pada Pilkada Banten.
“Saya tadi nanya sama Mba Airin ya, nanti musti pakai ini lho. [atribut] Merah hitam lho,” kata Megawati. “Masa nggak merah hitam."
Dalam pidatonya, Megawati mengatakan, enggan PDIP hanya dijadikan tempat untuk mendapatkan tiket maju Pilkada. Bahkan PDIP ogah menjadi cara mendongkrak nama para calon yang mengklaim independen. Dia ingin para calon non partai tersebut menjadi PDIP agar searah dengan jalan politik partai berlambang kepala banteng tersebut.
“Siapa yang nggak mau nurut out saja. Saya pusing. Mau ikut jadi PDI Perjuangan atau mau dompleng aja gitu lho? Saya nggak mau lagi,” ujar dia.
Sebelumnya, Anies dikabarkan akan mendatangi markas partai berlambang kepala banteng tersebut untuk mendapatkan surat rekomendasi maju dalam kontestasi Pilkada 2024 di wilayah Jakarta. Namun, menurut pantauan langsung Bloomberg Technoz, Anies tak nampak berada di Kantor DPP PDI Perjuangan sampai dengan acara penyerahan surat rekomendasi tersebut dimulai.
Kabarnya, Anies masih belum mengambil keputusan usai diminta menjadi kader PDIP. Dia pun mendapatkan waktu untuk mempertimbangkan tawaran tersebut hingga hari pendaftaran akhir di KPU, 29 Agustus 2024.
(fik/frg)