Logo Bloomberg Technoz

Pidato Powell memberi harapan siklus pemangkasan bunga The Fed menjadi pendorong terbesar lonjakan harga emas.

Harga emas sudah melesat sepanjang tahun ini yang terutama disokong oleh kenaikan ekspektasi pasar terhadap penurunan bunga acuan The Fed. Turunnya pamor dolar AS dan yield Treasury, surat utang AS, membuat daya tarik emas yang menjadi komoditas tanpa yield jadi lebih menarik.

Bank-bank sentral semakin banyak yang menumpuk simpanan emas terutama bank sentral dari kawasan Asia untuk mengimbangi dolar AS serta lonjakan imbal hasil surat utang. 

"Biaya peluang untuk menyimpan emas akan menurun. Penurunan imbal hasil riil yang sangat cepat itu dan pelemahan dolar AS secara umum, membuat emas menarik," kata Rajeev De Mello, fund manager global macro di GAMA Asset Management.

Beberapa bank investasi besar memperkirakan harga emas bisa melonjak naik ke US$2.700 per troy ounce, termasuk Goldman Sachs. 

UBS Group memprediksi, harga emas bisa menyentuh US$2.600 per troy ounce akhir tahun ini. Selain sentimen bunga acuan yang akan menurun, emas bisa diuntungkan oleh peningkatan tensi politik di Timur Tengah.

Emas akan menjadi pilihan para pelaku pasar, pengelola modal global, sebagai alat lindung nilai dari risiko volatilitas yang mengancam portofolioo.

-- perubahan pada judul, paragraf pertama dan kedua terkait penyesuaian level harga penutupan dan intraday.

(rui)

No more pages