Permasalahan Pangan
Dalam paparannya, Amran menjelaskan bahwa situasi pangan global saat ini berada dalam kondisi yang tidak baik, di mana tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pangan bagi masyarakat makin kompleks.
Hal ini terjadi karena adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ihwal kondisi musim kekeringan pada 2024 yang diperburuk dengan tekanan geopolitik yang masih dinamis di Timur Tengah.
“Saat ini 58 negara dalam kondisi kelaparan, 725 juta penduduk dunia menderita kekurangan gizi dan 7% sampai 16% penduduk Indonesia masih rentan kelaparan. Kondisi ini merupakan warning bagi ketahanan pangan nasional kita,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Amran mengatakan, luas tanaman padi pada masa tanam Oktober 2023–Juni 2024 mengalami penurunan 4,2 juta ha (32,8%) secara tahunan menjadi 8,61 juta ha.
Rerata luas tanaman padi pada periode yang sama pada 2015—2019 padahal berada pada level 12,82 juta ha.
Dengan demikian, solusi yang ditawarkan adalah pompanisasi air sungai untuk lahan sawah tadah hujan, optimalisasi lahan rawa dan integrasi padi gogo dengan kelapa sawit kelapa pada tanaman belum menghasilkan (TBM).
(dov/wdh)