Lebih lanjut, Sri Mulyani dengan tegas berpesan bahwa integritas merupakan prinsip kunci dari sebuah kehidupan, apapun itu latar belakang maupun profesi yang dijalankan.
Di hadapan para Mahasiswa UI, Bendahara Negara menitipkan pesan agar mereka dapat menjaga integritas diri dan menjadikannya sebagai prinsip dalam kehidupan.
“Jika kalian bangun karakter baik, nanti akan terjaga. Dimanapun kalian berpegang teguh itu karena itu currency, pegang terus prinsip yang baik, itu currency kalian yang tidak bisa dijual, itu mata uang kalian sejatinya,” ujar Sri Mulyani.
Sebelum itu, Sri Mulyani ditanya oleh salah satu Mahasiswa mengenai dampak kisruh Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada yang dinilai menimbulkan krisis demokrasi terhadap perekonomian Indonesia.
“Ibu sudah melewati banyak krisis selama karir Ibu, 98, global financial crisis 2008. Dan akhir-akhir ini dihadapkan krisis demokrasi adanya RUU Pilkada, apakah hal tersebut ada dampaknya untuk perekonomian Indonesia?,” tanya salah satu Mahasiswa UI.
Menjawab itu, Sri Mulyani menjawab pertanyaan tersebut dengan menegaskan bahwa perekonomian suatu negara berdiri diatas sebuah fondasi yakni fondasi hukum dan sistem pemerintahaan dari suatu negara tersebut.
Bendahara Negara memberikan contoh, benua Amerika terdiri atas beberapa negara besar namun tidak semuanya bisa berhasil menjadi negara dengan perekonomian terrbesar di dunia seperi Amerika Serikat.
“Banyak negara lain, kalau kalian baca bulu How Country Fail dari Achemoglu, itu kalian lihat Amerika-Kanada-Amerika Latin satu daratan kan, bagaimana bisa ada benua gini; diwabah maju banget, diatas maju, tapi dibawahnya Amerika Latin agak mundur [ekonominya],” ujar Sri Mulyani menjawab pertanyaan Mahasiswa UI itu.
Dengan demikian, ia menyampaikan bahwa suatu negara harus diurus dari tata kelola dan tatanan hukumnya, jika tatanan hukum serta tata kelolanya bersifat eksploitatif maka yang terjadi adalah sosok ‘pemenang’ akan berjaya dan kompetisi akan dimatikan sehingga terjadi eksploitasi.
“Kalau tatanan hukum dan tata kelolanya sifatnya eksploitatif maka yang terjadi the winner takes all dan kompetisi akan dimatikan maka yang akan terjadi eksploitasi,” kata Sri Mulyani.
(azr/lav)