Logo Bloomberg Technoz

Ini Risiko yang Mengintai jika Ibu Lahirkan Bayi Prematur

Redaksi
26 August 2024 11:50

Ilustrasi ibu hamil bekerja (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi ibu hamil bekerja (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Melahirkan bayi di usia kehamilan kurang dari 37 minggu memberikan risiko jangka panjang bagi ibu. Termasuk komplikasi kesehatan.

Dilansir dari Channel News Asia, depresi pascapersalinan (PPD) dan masalah kesehatan mental lainnya seperti kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), serta peningkatan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi yang berkepanjangan, yang dapat menyebabkan stroke.

Menurut sebuah studi dari American Heart Association Journals, ibu yang mengalami gangguan hipertensi selama kehamilan, seperti preeklamsia, juga berisiko mengalami gagal jantung, terutama jika mereka mengalami gangguan hipertensi tersebut pada kehamilan yang berulang.

Journal of the American Heart Association meninjau studi yang mengevaluasi hubungan antara kelahiran prematur dan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, dan stroke pada 5,8 juta wanita, termasuk 338.000 wanita dengan kelahiran prematur.

Data menunjukkan bahwa melahirkan lebih awal meningkatkan risiko wanita terhadap kondisi kardiovaskular hingga dua kali lipat, bahkan kematian akibat penyakit jantung koroner. Wanita yang melahirkan bayi mereka sangat prematur (Minggu ke-32 atau lebih awal) lebih berisiko mengalami penyakit jantung koroner, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.

Dampak jangka panjang