Bloomberg Technoz, Jakarta - Memasuki pekan menuju cuti bersama Lebaran 2023, arus mudik mulai terlihat di berbagai ruas-ruas utama jalan tol, stasiun maupun bandara dan terminal bus. Mudik tahun ini akan menjadi mudik yang spesial karena pada tahun inilah mudik digelar tanpa ada lagi pembatasan kegiatan sosial PPKM.

Pergerakan masyarakat selama mudik juga akan meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu, menembus 123 juta orang dengan prediksi uang berputar ke daerah mencapai Rp 93 triliun, menurut kalkulasi Ekonom MNC Sekuritas Tirta Citradi.

Lebih dari itu, mudik 2023 menjadi acara mudik pertama yang berlangsung setelah kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada September 2022 lalu. Kenaikan BBM subsidi termasuk harga Pertalite (RON 90), BBM yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dengan jumlah konsumsi diperkirakan mencapai lebih dari 30 juta kiloliter tahun ini. 

Kenaikan harga BBM subsidi yang diberlakukan mulai September lalu, rata-rata mencapai 30%. Untuk BBM jenis Pertalite, misalnya, kenaikan harganya mencapai 30,72%. Sedangkan untuk BBM bersubsidi jenis Solar naik 32%.

Kementerian Perhubungan menyebut, untuk hajatan mudik 2023 ini, diperkirakan sekitar 27,3 pemudik memakai kendaraan pribadi roda empat sebagai moda transportasi. Adapun yang memakai sepeda motor diperkirakan sebanyak 25,1 juta pemudik. Untuk pemudik yang memakai mobil sewaan, diprediksi mencapai 9,5 juta pemudik.