Logo Bloomberg Technoz

Surplus CPO Diramal Turun 2025, tetapi Harga Masih Sulit Bullish

Wike Dita Herlinda
25 August 2024 14:00

Tandan buah segar./Bloomberg-Ferley Ospina
Tandan buah segar./Bloomberg-Ferley Ospina

Bloomberg Technoz, Jakarta – Surplus produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) diperkirakan menurun pada 2025, tetapi harga komoditas hasil perkebunan tersebut diproyeksikan tidak akan mengalami kenaikan signifikan pada tahun depan.

Terkait dengan itu, BMI —lengan riset Fitch Solutions, bagian dari Fitch Ratings — mengestimasikan surplus CPO dunia pada 2025 akan mencapai 1,3 juta ton, turun dari perkiraan 1,9 juta ton pada tahun ini, sekaligus menandai titik terendah dalam empat musim.

“Meskipun demikian, kami memperkirakan harga CPO rata-rata akan lebih rendah pada 2025, MYR3.650 per ton, dibandingkan dengan 2024 karena hambatan dari sisi permintaan dan basis yang masih tinggi akibat lonjakan harga pada 2022 di antara faktor-faktor lainnya,” papar mereka dalam laporan, dikutip Minggu (25/82024).

Pada 2025, BMI menyoroti ketidakpastian pengoperasian Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) sebagai risiko penurunan prospek harga CCPO.

Untuk diketahui, EUDR bertujuan untuk mencegah penjualan produk yang terkait dengan deforestasi di pasar Uni Eropa (UE), yang dapat menyebabkan penurunan permintaan impor minyak sawit Benua Biru. 

Palm fruits in Johor, Malaysia./Bloomberg-Aparna Nori