Mereka telah meninggalkan Kairo sejak saat itu. Pembicaraan gencatan senjata mungkin dimulai pada hari Minggu tetapi masih bisa berubah, kata seorang pejabat Israel pada hari Jumat.
Hamas tidak akan langsung berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut, menurut laporan AFP yang mengutip seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya.
Sebelum itu, kepala Mossad, David Barnea, diharapkan mengadakan pembicaraan dengan otoritas Mesir mengenai perang dan pengendalian perbatasan Gaza dengan Mesir oleh pasukan Israel, menurut pejabat Israel.
Al-Rishq mengatakan bahwa Hamas "menyerukan tekanan terhadap pendudukan" dan mewajibkannya untuk melaksanakan persyaratan yang telah disepakati.
Putaran pembicaraan di Kairo ini akan menjadi yang terbaru dalam upaya selama berbulan-bulan untuk menghentikan atau mengakhiri perang yang terjadi setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, di mana kelompok tersebut membunuh 1.200 orang dan mengambil sekitar 240 sandera.
Serangan udara dan darat Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut, yang tidak membedakan antara korban kombatan dan sipil.
Di meja perundingan di Kairo terdapat sebuah proposal yang didukung oleh AS, Mesir, dan Qatar yang mencakup penghentian permusuhan secara bertahap, pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, pembebasan banyak warga Palestina di penjara Israel, dan penarikan pasukan Israel dari beberapa wilayah di Gaza.
Salah satu poin ketegangan utama adalah keinginan Israel untuk mempertahankan pasukan yang ditempatkan di sepanjang koridor strategis Philadelphi, bagian selatan Gaza yang membentang di sepanjang perbatasan dengan Mesir, untuk mencegah penyelundupan senjata dari negara Arab tersebut. Hamas menentang hal ini, sementara Mesir juga khawatir dengan keberadaan pasukan Israel yang tetap ada.
Poin perdebatan lainnya adalah bahwa Hamas — yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa — ingin gencatan senjata menjadi akhir permanen dari perang, sementara Israel mengatakan bahwa mereka perlu mempertahankan hak untuk memulai kembali pertempuran guna mencapai tujuan mereka menghancurkan kelompok tersebut.
(bbn)
