Alex Longley - Bloomberg News
Bloomberg, Sebuah kapal pengangkut minyak mentah yang terbakar setelah diserang di Laut Merah dapat menyebabkan bencana ekologis yang parah, kata angkatan laut Uni Eropa di wilayah tersebut pada hari Sabtu.
Tanker Sounion terkena serangkaian rudal awal pekan ini saat berlayar melalui jalur air dan mengalami serangan baru pada hari Jumat, menurut EUNAVFOR Aspides dalam sebuah posting di X.
Kapal tersebut sekarang menjadi "ancaman lingkungan yang signifikan" karena volume besar minyak yang ada di dalamnya, kata mereka. Angkatan Laut Inggris melaporkan pada hari Jumat bahwa tiga kebakaran terlihat di atas kapal tersebut.
On August 22, EUNAFOR ASPIDES ?? conducted a Safety Of Life At Sea (SOLAS) Operation as an immediate response to MV SOUNION master’s request for an urgent assistance, after it came under attack on August 21, in the southern Red Sea.
— EUNAVFOR ASPIDES (@EUNAVFORASPIDES) August 24, 2024
During the SOLAS Operation, the MV SOUNION was… pic.twitter.com/ktO7yG4BKx
"Serangan berkelanjutan oleh Houthi mengancam tumpahan satu juta barel minyak ke Laut Merah, jumlah yang empat kali lipat dari bencana Exxon Valdez," kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan terpisah.
Pemberontak Houthi di Yaman telah menyerang kapal-kapal sebagai protes terhadap perang Israel dengan Hamas. Meskipun kapal-kapal lain telah tenggelam, kapal Sounion berisiko menjadi insiden paling parah mengingat muatannya.
Setelah serangan pertama pada tanker tersebut awal pekan ini, krunya dievakuasi dengan bantuan dari kapal angkatan laut Prancis. Pada saat itu, kapal tersebut berlabuh di perairan internasional, kata Angkatan Laut Uni Eropa pada hari Sabtu, namun setelah kebakaran di atas kapal, dilaporkan bahwa kapal tersebut sedang terombang-ambing.
(bbn)