Logo Bloomberg Technoz

IDXCarbon membagi strategi jangka pendek, menengah dan panjang. Namun secara umum langkah yang diambil adalah berkoordinasi aktif dengan OJK, Kementerian Lingkungan Hidup dan kementerian terkait lainnya, serta pelaku pasar untuk dapat melakukan alignment pengembangan dan penyempurnaan mekanisme perdagangan karbon.

Berikutnya, memfokuskan pada sosialisasi & edukasi berkelanjutan untuk stakeholders dalam mengembangkan supply dan demand. IDXCarbon juga melakukan alignment antara ESG investment di pasar modal dengan perdagangan karbon, dan mencari potensi insentif yang dapat mendorong pengembangan pasar karbon. Termasuk melakukan inisiatif dalam pengembangan sistem pelaporan emisi GRK sesuai standar Internasional.

Strategi jangka pendek dilakukan dengan memaksimalkan potensi perusahaan tercatat BEI untuk menjadi pengguna jasa Bursa Karbon. Potensi juga hadir dari implementasi perdagangan PTBAE-PU (Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha) pada tahun 2023 lalu atas 99 unit PLTU Batubara (42 perusahaan) yang menjadi peserta perdagangan karbon dengan total kapasitas terpasang 33.569 MW. Pada tahun 2024, diperkirakan jumlah tersebut akan bertambah.

Selain itu, Bursa juga aktif berkoordinasi dengan OJK & IAI untuk panduan akuntansi pembukuan Unit Karbon. Pada bulan Juni 2024 lalu, IAI telah menerbitkan Buletin Implementasi atas transaksi unit karbon. Implementasi perdagangan untuk pembeli internasional sesuai regulasi terkait juga masuk dalam strategi jangka pendek. Selain itu, Bursa juga dalam proses diskusi agar transaksi unit karbon mendapatkan fatwa dari DSN-MUI untuk meningkatkan keyakinan institusi dengan prinsip syariah untuk ikut bertransaksi.

Strategi menengah adalah pengembangan implementasi perdagangan PTBAE-PU multiple sektor.. Dalam rangka pengembangan pasar global, dalam jangka menengah akan dilakukan studi koneksi dengan registry internasional seperti Verra, Gold Standard, dan lain-lain, termasuk untuk penjualan unit karbon luar negeri.

Sedangkan strategi jangka panjang mencakup studi dan implementasi penambahan produk derivative, studi dan implementasi market maker dan studi dan implementasi pengembangan skema perdagangan karbon untuk retail.

Jika melihat ke awal ide berdirinya, IDXCarbon merupakan bentuk dukungan BEI terhadap target net zero Indonesia di tahun 2060 atau lebih cepat. Perdagangan karbon sendiri merupakan salah satu mekanisme yang dimiliki Indonesia dalam penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon di Indonesia. 

Sistem perdagangan IDXCarbon dibangun di atas private blockchain dengan mekanisme penyelesaian instantaneous settlement. Fee transaksi perdagangan karbon di IDXCarbon merupakan salah satu yang terendah di dunia yang berkisar antara 0,11%-0,22%.

Selain itu, saat ini IDXCarbon memberikan beberapa insentif yaitu bebas biaya registrasi selama periode tertentu bagi Pengguna Jasa yang mendaftar. Tidak ada biaya pencatatan bagi pemilik proyek. Tidak ada biaya membership atau biaya tahunan bagi Pengguna Jasa. Tidak ada dormant fee bagi Pengguna Jasa yang memutuskan untuk belum melakukan transaksi terlebih dahulu. 

(tim)

No more pages