Logo Bloomberg Technoz

Mengukur Dampak Gejolak Politik RI ke IHSG

Sultan Ibnu Affan
23 August 2024 12:30

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sepanjang Kamis (22/8/2024) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat terus berada dalam zona merah dengan akumulasi penurunan direntang 0,48% - 0,90%, yang sekaligus menjadikannya 'top losers' di Asia.

Bukan tanpa sebab, pergerakan IHSG tersebut tak lain ditengarai sebab adanya kondisi instabilitas politik Indonesia, akibat keputusan Parlemen DPR untuk mencoba mengotak-atik RUU Pilkada, yang potensial mengubah peta kontestasi Pemilihan Kepala Daerah November nanti.

Tetapi, "masalah politik biasanya punya pengaruh kecil ke pasar saham, kecuali ada kerusuhan atau demo besar-besaran," ujar Pengamat Pasar Modal sekaligus Co Founder Pasardana Hans Kwee saat dihubungi, Jumat (23/8/2024).

Meski demikian, aksi demonstrasi kemarin terbilang turut membuahkan hasil dengan sikap DPR yang memastikan untuk membatalkan pengesahan RUU tersebut pada rapat paripurna.

Hans mengatakan, lesunya IHSG tersebut lebih disebabkan oleh faktor aksi ambil untung investor dan keputusan BI Rate dalam menahan suku bunga acuan kemarin.